Labels

Kamis, 01 Desember 2011

Analisis Biaya dan Manfaat Investasi Teknologi Informasi dengan Metode Information Economics

alfazia.blogspot

Investasi dalam bidang Sistem Informasi(SI)/Teknologi Informasi (TI) seperti halnya investasi proyek lainnya, mengeluarkan biaya/sumber-sumber  daya  untuk  mendapatkan  manfaat  di  masa  datang.  InvestasiSI/TI  seringkali  dianggap  sebagai  suatu biaya  yang  harus  dikeluarkan,  tanpa    tanpa  mereka  mengerti  manfaat  apa  saja  yang  akan  mereka  terima.  Sedangkan  Investasi  terhadap  suatu  sistem  aplikasi  terus  dilakukan,  karena  perusahaan  melihat  bahwa  ada  hubungan  antara  biaya  TI dengan  performa  ekonomi  dari  perusahaan.  Biaya  lebih  mudah  diidentifikasikan  dan  dihitung  dibandingkan  manfaat, khususnya  untuk  manfaat  yang  sifatnya  tidak  nyata  (intangible).  Tradtional  Cost-Benefit  Analysis  belumlah  cukup,  karena pendekatan yang dilakukan berfokus pada manfaat nyata (tangible benefit), seperti penghematan biaya, pengurangan pegawai dan sebagainya. Sedangkan  pengurangan atau bahkan penghilangan kontribusi manfaat tidak nyata terhadap implementasi SI/TI  akan  menurunkan  nilai  ekonomis  dari  investasi.  Information  Economics  merupakan  suatu  alat  (tool)  dan  konsep  yang dapat membantu menilai dampak finansial dari investasi teknologi informasi terhadap perusahaan dengan mengevaluasi nilai (value),
biaya,  dan  risiko  dari  nvestasi  Teknologi  Informasi.  Benefit  dari  investasi  Teknologi  Informasi  dikuantifikasi  dan dikembangkan  menjadi  konsep  nilai  (value),  dengan  memperluas  evaluasi  ekonomi  dari  Teknologi  Informasi  melalui penambahan business domain dan technology domain

1.  PENDAHULUAN
            Penerapan  teknologi  informasi  merupakan  sebuah  investasi yang  bukan  bernilai  kecil,   ada  harga  yang  harus  dibayar untuk  mendapatkan  manfaat  dimasa  datang.  Investasi teknologi  informasi  yang  telah  mengeluarkan  biaya  cukup besar  tersebut,  terkadang  ibarat  fenomena  gunung  es,  yaitu memiliki    manfaat  yang  tidak  nyata  (intangible  benefit) lebih banyak dari pada manfaat yang nyata (tangible benefit, sehingga kita masih perlu menggali lagi. 

Bagaimana  kita  bisa  menilai  sebuah  investasi  teknologi informasi  membawa  manfaat  dan  keuntungan  bagi  sebuah lembaga  atau  perusahaan.  Apakah  penerapan  teknologi informasi tersebut efektif dan efisien penggunaannya  dalam manajemen  maupun  operasionalnya.  Apakah  penerapan teknologi  informasi  tersebut  betul-betul  membantu  proses bisnis inti perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan menjalankan  kegiatan  bisnisnya  dengan  efektif  dan  efisien tanpa  resiko  yang  dapat  menhabiskan  sumber  daya perusahaan yang cukup besar.

2.  DASAR TEORI 
        Salah  satu  metode  untuk  melakukan  penilaian  terhadap kelayakan proyek adalah  Information Economics (IE), yang dikembangkan  oleh  Parker  untuk  menghubungkan  kinerja bisnis dengan teknologi informasi. Pada model ini, manfaat  ditentukan  melalui  kombinasi  dari  analisis  enhanced  ROI, penilaian  bidang  bisnis,  dan  penilaian  bidang  teknologi. Parker  menglasifikasikan  manfaat  SI/TI  ke  dalam  tiga bagian (Parker, 1988) yaitu: 
a)  Tangible benefit 
          Manfaat  nyata  atau  yang  berpengaruh  secara  langsung terhadap  keuntungan  perusahaan.  Contohnya meningkatkan  produktivitas,  mengurangi  penggunaan kertas,  dan    sebagainya.  Analisis  terhadap  tangible benefit  atau  yang  bersifat  kuantitatif  menggunakan perhitungan  dengan  metode    simple  ROI-  Traditional Cost-Benefit Analysis (TCBA)   
b)  Quasi benefit  
         Manfaat  yang  berada  di  ruang  “abu-abu”,  atau  yang berpengaruh langsung terhadap keuntungan tetapi susah dihitung  ataupun  sebaliknya,  tidak  berpengaruh  secara langsung  terhadap  keuntungan  tetapi  dapat  dihitung. Contohnya memperbaiki proses perencanaan, perbaikan pengambilan  keputusan,  dan  sebagainya.  Analisis terhadap  quasi benefit  menggunakan perhitungan sbb: 
−  Value Acceleration (VA) 
−  Value Linking (VL) 
−  Value Restructuring (VR) 
−  Innovation Valuation
c)  Intangible benefit 
            Manfaat tidak nyata atau yang dapat dilihat mempunyai dampak  positif  bagi  perusahaan,  tetapi  tidak  secara langsung  berpengaruh  pada  keuntungan.  Contohnya meningkatkan  citra  perusahaan,  meningkatkan  moral pegawai,  dan  sebagainya.  Analisis  terhadap    intangible benefit menggunakan dua penilaian yaitu:
a.  Business Domain 
     Komponen-komponen penilaian dari domain  bisnis antara lain: 
     −  Strategic Match 
     −  Competitive Advantage 
     −  Management Information Support 
     −  Competitive Response
b.  Technology Domain 
     Komponen-komponen penilaian dari domain ini  antara lain: 
     −  Strategic IS Architecture 
     −  Defitional Uncertainty 
     −  Technical Uncertainty 
     −  Infrastructure Risk 
 
Kategori  manfaat  1  (tangible)  dan  2  (quasi  tangible) menggunakan  pendekatan  finansial  enhanced  ROI,  dimana hasil  penilaiannya  menghasilkan  suatu  nilai  moneter  dan skor  angka  sedangkan  kategori  manfaat  ke-3  menggunakan pendekatan  non-finansial  (domain  bisnis  dan  teknologi), dimana  hasil  penilaiannya  adalah  sebuah  skor  angka.  Pada kategori ke-3 ini, skor berkisar dari 0-5 Dengan demikian,  nilai  proyek  SI/TI  diukur  dengan  formula  berikut  ini (Parker, 1988: hal. 102):

Skor Proyek =  Enhanched ROI + bobot bidang  bisnis + bobot bidang teknologi 

Enhanched ROI= Traditional ROI+value linking + value acceleration+value restructuring+ innovation  valuation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar